Post

Ruang Tanpa Pintu-2

"Silahkan naik," kata Ratu itu sambil menyuruhku naik ke singgasananya. Aku menaikinya.

"Em... Nama kamu siapa?" tanya Ratu itu.

"Namaku Eka," jawabku," Kalau kamu?" tanyaku.

"Namaku Natasya. Umurku sama denganmu, 13 tahun." jawab Natasya," Jadi, jangan panggil aku Ratu," katanya. Aku manggut-manggut tanda mengerti.

"Natesh, kamu kan manusia, kok kamu ada di dunia antah berantah kayak gini?" tanyaku.

"Sebenarnya, aku memang manusia, tetapi, aku menemukan dunia ini tanpa sengaja. Aku bermain terus disini sampai lupa waktu. Akhirnya, dengan ratu jahat aku dikutuk dan tidak dapat kembali ke bumi. Memang, ratu jahat tidak suka ada penyelinap. Setelah ratu jahat meninggal, aku membuat kerajaan sendiri disini," jelas Natesh-sapaannya-panjang lebar.

"Ooh... Tetapi, kok dunia ini masih berwarna hitam keunguan?"tanyaku.

"Memang, aku mau merenovasinya. Tetapi, banyak prajuritku meninggal. Jadi, bagaimana lagi?" suaranya mulai sedih.

"Em... Aku bisa membantu!" kataku dengan semangat. Natesh tersenyum. Aku membulatkan niatku untuk menginap di rumah Natesh.

Betapa terkejutnya aku. Rumah Natesh sangatttt besar. Mungkin besar-nya hampir 85 % daripada rumahku.

"Natesh, kamu tinggal sama siapa?" tanyaku.

"Aku? Aku tinggal sendiri. Ibu-Bapakku khan ada di bumi" jawab natesh. Aku hanya berkata "Ooh..." dengan panjangnya.

Mau tahu cerita selanjutnya? Baca terus blog Citta yuah!

Selasa, 22 Juni 2010

Ruang Tanpa Pintu-2

Diposting oleh Citta Zahra Primalia di 19.27
"Silahkan naik," kata Ratu itu sambil menyuruhku naik ke singgasananya. Aku menaikinya.

"Em... Nama kamu siapa?" tanya Ratu itu.

"Namaku Eka," jawabku," Kalau kamu?" tanyaku.

"Namaku Natasya. Umurku sama denganmu, 13 tahun." jawab Natasya," Jadi, jangan panggil aku Ratu," katanya. Aku manggut-manggut tanda mengerti.

"Natesh, kamu kan manusia, kok kamu ada di dunia antah berantah kayak gini?" tanyaku.

"Sebenarnya, aku memang manusia, tetapi, aku menemukan dunia ini tanpa sengaja. Aku bermain terus disini sampai lupa waktu. Akhirnya, dengan ratu jahat aku dikutuk dan tidak dapat kembali ke bumi. Memang, ratu jahat tidak suka ada penyelinap. Setelah ratu jahat meninggal, aku membuat kerajaan sendiri disini," jelas Natesh-sapaannya-panjang lebar.

"Ooh... Tetapi, kok dunia ini masih berwarna hitam keunguan?"tanyaku.

"Memang, aku mau merenovasinya. Tetapi, banyak prajuritku meninggal. Jadi, bagaimana lagi?" suaranya mulai sedih.

"Em... Aku bisa membantu!" kataku dengan semangat. Natesh tersenyum. Aku membulatkan niatku untuk menginap di rumah Natesh.

Betapa terkejutnya aku. Rumah Natesh sangatttt besar. Mungkin besar-nya hampir 85 % daripada rumahku.

"Natesh, kamu tinggal sama siapa?" tanyaku.

"Aku? Aku tinggal sendiri. Ibu-Bapakku khan ada di bumi" jawab natesh. Aku hanya berkata "Ooh..." dengan panjangnya.

Mau tahu cerita selanjutnya? Baca terus blog Citta yuah!

0 komentar on "Ruang Tanpa Pintu-2"

Posting Komentar

Followers