Post

Award just 4 U

Lagi gk ada kerjaan, jadi buat ini.... Komen ya...



Ini khusus buat:

Ratrya Khansa Amira
Kak Sastiya Fairus Qorira
Kak Annisa Mufidah

Ambil ya.... Please....
Read More . . .

Post

Lomba Foto Ratrya

Yey! Aku seneng bgt... Aku juara lomba foto Rara! Yippe! Thx Ra! Ku-post nih.... Mau lihat? Boleh!




Nah, ini piagam partisipasi-nya!





Sekali lagi, thx ya Ra! Aku seneng bgt deh! Hehehehe.... :)
Read More . . .

Post

Ruang Tanpa Pintu-2

"Silahkan naik," kata Ratu itu sambil menyuruhku naik ke singgasananya. Aku menaikinya.

"Em... Nama kamu siapa?" tanya Ratu itu.

"Namaku Eka," jawabku," Kalau kamu?" tanyaku.

"Namaku Natasya. Umurku sama denganmu, 13 tahun." jawab Natasya," Jadi, jangan panggil aku Ratu," katanya. Aku manggut-manggut tanda mengerti.

"Natesh, kamu kan manusia, kok kamu ada di dunia antah berantah kayak gini?" tanyaku.

"Sebenarnya, aku memang manusia, tetapi, aku menemukan dunia ini tanpa sengaja. Aku bermain terus disini sampai lupa waktu. Akhirnya, dengan ratu jahat aku dikutuk dan tidak dapat kembali ke bumi. Memang, ratu jahat tidak suka ada penyelinap. Setelah ratu jahat meninggal, aku membuat kerajaan sendiri disini," jelas Natesh-sapaannya-panjang lebar.

"Ooh... Tetapi, kok dunia ini masih berwarna hitam keunguan?"tanyaku.

"Memang, aku mau merenovasinya. Tetapi, banyak prajuritku meninggal. Jadi, bagaimana lagi?" suaranya mulai sedih.

"Em... Aku bisa membantu!" kataku dengan semangat. Natesh tersenyum. Aku membulatkan niatku untuk menginap di rumah Natesh.

Betapa terkejutnya aku. Rumah Natesh sangatttt besar. Mungkin besar-nya hampir 85 % daripada rumahku.

"Natesh, kamu tinggal sama siapa?" tanyaku.

"Aku? Aku tinggal sendiri. Ibu-Bapakku khan ada di bumi" jawab natesh. Aku hanya berkata "Ooh..." dengan panjangnya.

Mau tahu cerita selanjutnya? Baca terus blog Citta yuah!

Read More . . .

Post

Ruang Tanpa Pintu-1

Namaku Eka. Aku anak pertama dari 3 bersaudara. Adikku, Dwi dan Catur, sangat senang mengambil mainan. Sampai-sampai, hari itu, tanpa sengaja adikku lenyap tanpa bekas. Ayah dan ibupun menuduhku menyembunyikan adik Dwi dan Catur. Aku disuruh mencarinya sampai ketemu. Namun, percuma. Aku tidak mendapatkannya.

Suatu hari, aku sangatttt capek. Aku ingin tidur, tetapi tidak bisa. Aku merasa ada orang yang mengikutiku. Aku mencarinya. Namun percuma, ternyata tidak ada. Aku merasa tidak enak.

Suatu hari, saat aku sedang bosen-bosennya melanjutkan naskah untuk novelku, aku melihat ada cahaya yang sangaaat menyilaukan. Mungkin butuh beberapa lembar penutup mata untuk menutupnya. Aku mencoba melihatnya, namun tidak kelihatan apa-apa. Tiba-tiba saja, aku berada di negeri yang amat tidak kukenal. Mungkin saja itu negeri Antah Berantah.

Tiba-tiba, ada sebuah.. Eh, bukan! Seorang berbaju hitam... Membawa cambuk seperti Cat Woman. Namun, ia memakai jubah.

"Sedang apa kau disini? Siapa yang menyuruhmu kesini?" tanyanya dengan nada marah.

"Ti, tidak ada yang meyuruhku kesini." jawabku dengan gugup.

"Ooh.. Ternyata, kau ini penyelinap, ya? Bilang saja!" tanya orang "Tanpa Nama" itu.

Tiba-tiba, ada seorang Peri.. Memakai baju gold dan sedang naik singgasananya. Orang "Tanpa Nama" itu langsung tunduk kepada peri itu.

Mau tahu cerita selanjutnya? Baca terus blog-nya Citta yuah!

~CZP

Read More . . .

Jumat, 25 Juni 2010

Award just 4 U

Diposting oleh Citta Zahra Primalia di 01.08 0 komentar
Lagi gk ada kerjaan, jadi buat ini.... Komen ya...



Ini khusus buat:

Ratrya Khansa Amira
Kak Sastiya Fairus Qorira
Kak Annisa Mufidah

Ambil ya.... Please.... Read More..

Kamis, 24 Juni 2010

Lomba Foto Ratrya

Diposting oleh Citta Zahra Primalia di 20.39 0 komentar
Yey! Aku seneng bgt... Aku juara lomba foto Rara! Yippe! Thx Ra! Ku-post nih.... Mau lihat? Boleh!




Nah, ini piagam partisipasi-nya!





Sekali lagi, thx ya Ra! Aku seneng bgt deh! Hehehehe.... :) Read More..

Selasa, 22 Juni 2010

Ruang Tanpa Pintu-2

Diposting oleh Citta Zahra Primalia di 19.27 0 komentar
"Silahkan naik," kata Ratu itu sambil menyuruhku naik ke singgasananya. Aku menaikinya.

"Em... Nama kamu siapa?" tanya Ratu itu.

"Namaku Eka," jawabku," Kalau kamu?" tanyaku.

"Namaku Natasya. Umurku sama denganmu, 13 tahun." jawab Natasya," Jadi, jangan panggil aku Ratu," katanya. Aku manggut-manggut tanda mengerti.

"Natesh, kamu kan manusia, kok kamu ada di dunia antah berantah kayak gini?" tanyaku.

"Sebenarnya, aku memang manusia, tetapi, aku menemukan dunia ini tanpa sengaja. Aku bermain terus disini sampai lupa waktu. Akhirnya, dengan ratu jahat aku dikutuk dan tidak dapat kembali ke bumi. Memang, ratu jahat tidak suka ada penyelinap. Setelah ratu jahat meninggal, aku membuat kerajaan sendiri disini," jelas Natesh-sapaannya-panjang lebar.

"Ooh... Tetapi, kok dunia ini masih berwarna hitam keunguan?"tanyaku.

"Memang, aku mau merenovasinya. Tetapi, banyak prajuritku meninggal. Jadi, bagaimana lagi?" suaranya mulai sedih.

"Em... Aku bisa membantu!" kataku dengan semangat. Natesh tersenyum. Aku membulatkan niatku untuk menginap di rumah Natesh.

Betapa terkejutnya aku. Rumah Natesh sangatttt besar. Mungkin besar-nya hampir 85 % daripada rumahku.

"Natesh, kamu tinggal sama siapa?" tanyaku.

"Aku? Aku tinggal sendiri. Ibu-Bapakku khan ada di bumi" jawab natesh. Aku hanya berkata "Ooh..." dengan panjangnya.

Mau tahu cerita selanjutnya? Baca terus blog Citta yuah!
Read More..

Ruang Tanpa Pintu-1

Diposting oleh Citta Zahra Primalia di 18.15 0 komentar
Namaku Eka. Aku anak pertama dari 3 bersaudara. Adikku, Dwi dan Catur, sangat senang mengambil mainan. Sampai-sampai, hari itu, tanpa sengaja adikku lenyap tanpa bekas. Ayah dan ibupun menuduhku menyembunyikan adik Dwi dan Catur. Aku disuruh mencarinya sampai ketemu. Namun, percuma. Aku tidak mendapatkannya.

Suatu hari, aku sangatttt capek. Aku ingin tidur, tetapi tidak bisa. Aku merasa ada orang yang mengikutiku. Aku mencarinya. Namun percuma, ternyata tidak ada. Aku merasa tidak enak.

Suatu hari, saat aku sedang bosen-bosennya melanjutkan naskah untuk novelku, aku melihat ada cahaya yang sangaaat menyilaukan. Mungkin butuh beberapa lembar penutup mata untuk menutupnya. Aku mencoba melihatnya, namun tidak kelihatan apa-apa. Tiba-tiba saja, aku berada di negeri yang amat tidak kukenal. Mungkin saja itu negeri Antah Berantah.

Tiba-tiba, ada sebuah.. Eh, bukan! Seorang berbaju hitam... Membawa cambuk seperti Cat Woman. Namun, ia memakai jubah.

"Sedang apa kau disini? Siapa yang menyuruhmu kesini?" tanyanya dengan nada marah.

"Ti, tidak ada yang meyuruhku kesini." jawabku dengan gugup.

"Ooh.. Ternyata, kau ini penyelinap, ya? Bilang saja!" tanya orang "Tanpa Nama" itu.

Tiba-tiba, ada seorang Peri.. Memakai baju gold dan sedang naik singgasananya. Orang "Tanpa Nama" itu langsung tunduk kepada peri itu.

Mau tahu cerita selanjutnya? Baca terus blog-nya Citta yuah!

~CZP
Read More..

Followers